Pythagoras seorang ahli pikir dari yunani tepatnya di kepulauan samos
atau disebut dengan sang maha guru filsafat angka. Untuk mempelajari alam
pikiran orang miletos kepulauan Samos (pythagoras) seolah-olah kita harus meninggalkan
yang namanya dunia kebendaan (material World) ke dunia khayal dan cipta (the
world mind).[1]
Saat mendengar nama pythagoras pasti sering dikaitan dengan teori
segitiga pytagoras atau teorema pythagoras. Karena dalil yang ditemukan oleh
pythagoras sehingga nama pythagoras sangat familiar bagi pendengar. Padahal
teori yang ia temukan itu hanya dari salah satu dari teori-teori yang disusun
pythagoras beserta pengikutnya.
Pythagoras lahir pada
tahun 580 SM di pulau Samos. Berayah seorang pedagang dari kota Tirus, Phoenicia, sekarang
bernama kota Sur, masuk wilayah Libanon, yang bernama Mnesarchus dan ibu asli
samos yang bernama Pythais. Kelahiran pythagoras yang kelak ia akan menjadi
orang yang tersohor sepanjang zaman jauh hari telah di nujumkan oleh seorang
pendeta Yunani di kuil apollo, kota delhi, ternyata menjadi sebuah kenyataan
yang tidak dipungkiri kebenarannya.
Oleh
ayahnya pythagoras diserahkan kepada Creophilus untuk diberikan pendidikan
secara khusus. Guru creophilus mengakui bahwa Pythagoras mempunyai pesona dari
sorga dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sebagaiman putra-putri yunani
terdidik, pythagoras pun mempelajari karya-karya sastra, puisi, dan bermain
musi. Setelah lulus pendidikan dari Creophilus, ia melanjutkan studynya kepada
Pherekydes, dari guru keduanya ini pythagoras mendapatkan banyk bekal mengenai
filsafat, mistik, dan mitologi. Dari pherekydes pula ia mendapatkan pelajaran
tentang hubungan jiwa dan tubuh. Pherekydes mengatakan, “Ada lubang-lubang di
tubuh yang menyebabkan jiwa bisa berpindah, karenanya wahai pythagoras
belajarlah memurnikan jiwa dengan hidup seimbang.
Pythagoras
selanjutnya berguru kepada thales atas rujukan dari guru pertamanya Creophilus untuk belajar pada thales sang
bapak filsafat alam. Namun karena usia thales yang sudah lanjut usia sekitar 63
tahun dan digantikan oleh anaximander. Walaupun sehari-hari tidak bertugas
mengajar, namun Thales bersedia memberikan pelajaran pada pythagoras secara
khusus, selain juga tetap mengikuti pelajaran yang diberikan anaximander. “jadi
kamu ini dari samos untuk belajar matematika. Dengan senang hati aku akan
mengajarimu, matematika memeng menyangkut kebenaran hakiki, tak ada yang lepas
dari matematika, setiap tarikan nafasmu, bahkan setiap detak jantungmu adalah
irama matematika,” papar guru thales
Dan dari
anaximander pythagoras belajar geometri dan kosmologi. “geometri selalu
menghasilkan gedung-gedung megah karena geometri sendiri pun begitu megah” kata
anaximander. (seorang yang dikenal sebagai tokoh pertama yang menggambarkan
peta dunia).
Dari
thales pythagoras di anjurkan untuk belajar ke mesir namun ketika itu mesir
mendapat serangan dari persia dan polykrates yang sebelumnya berhubungan baik
dengan mesir mengirim 40 kapal perang
untuk membantu serngan persia terhadap mesir. Selanjutnya pythagoras berangkat
dan mengembara kesuluruh dunia Greek. Akhirnya ia sampai di sebelah selatan
penanjung italia tempat orang Greek mencari tempat kediaman. Dan pada tahun 530
SM, ia menetap di Kroton.
Di
kota tersebut ia mendirikan sebuah perkumpulan agama, yang disebut kaum
pythagorean yang akhirnya menjadi sebuah tarekat. Yang hidupnya menyisihkan
diri dari kehidupan masyarakat dan selalu menlanjutkan amal ibadat. Banyak
keterangan menyebutkan bahwa pythagoras terpengaruh oleh aliran mistik yang
saat itu berkembang di Yunani, yang bernama Orfisisme.[2]
b. manusia
menurut kepercayaan pythagoras
manusia itu asalnya tuhan. Jiwa itu adalah penjelmaan tuhan yang jatuh kedunia
karena berdosa. Dan ia akan kembali ke lingkungan tuhan semula, apabila sudah
habis dicuci dosanya. Hidup murni adalah jalan untuk menghapus dosanya itu .
Tapi prosesnya tidak tercapai sekaligus, melainkan dengan berangsunr-angsur.
Sebab jiwa itu berulang0ulang turun ke tubuh makhluk dahulu. Dengan jalan
begitu dari setingkat ke tingkat ia mencapai kemurnian. Untuk mencapai hidup
orang harus mematangkan daging dan kacang. Menurut kepecayaan itu pythagoras
menjadi penganjur vegetarian memakan sayur-mayur dan buah-buahan saja.
Hidup dunia ini menurut paham
pythagoras adalah persediaan buat akhirat. Sebab itu semula dari sini
dikerjakan hidup untuk hari kemudian. [3]
Jiwa dalam aliran pythagoras lebih
di minati, pendapat mereka mengenai jiwa dapat dilihat dari dua sumber:
a. menurut tradisi, jiwa di pandang sebagai bagian yang selamanya ada.
Jiwa berada di badan, tetapi sama sekali sama sekali tidak mempunyai hubungan
dengan badan. Adanya jiwa di dalam badan itu hanya untuk sementara waktu karena
mendapat hukuman. Dan kewajiban manusia adalah untuk melepas jiwa dari badan.[4]
Dan cara untuk melepas jiwa dari badan adalah dengan penyucian dengan
menjauhkan diri dari kesukaan badan. Dan selama masa penyucian itu belum
sempurna, maka jiwa akan mendapat hukuman dengan terus berpindah dari badan ke
badan yang lain (inkarnasi).
Dikaiarchos mengutarakan bahwa Pythagoras mengajarkan “pertama,
bahwa jiwa tidak mati, namun jiwa itu berubah menjadi jenis-jenis makhluk hidup
lain. Kemudian apa pun yang bereksistensi dilahirkan menurut peprputaran siklus
tertentu, sehingga tak ada sesuatu pun yang benar-banar baru, dan segala
sesuatu yang dilahirkan dengan di sertai kehidupan di dalamnya harus dianggap
berasal dar satu sumber.”[5]
b. dengan mempergunakan prinsip
keharmonisan dalam setiap barang yang ada, maka dia ajarkan bahwa jiwa tak lain
dan tak bukan kecuali “harmoni” dari
badan.
c. filsafat
matematika
selain
dari ahali mistik pythagoras juga seorang yang ahali pikir. Terutama dalam
dalam ilmu matematika dan ilmu berhitung tersohor.banyak pengertian-pengertian
yang mendalam berasal dari dia. Dialah yang penggagas pertama teori dari hal
angka-angka yang menjadi dasar menghitung.
Falsafah pemikirannya banyak di
ilhami oleh rahasia angka-angka dan ia beranggapan bahwa hakikat dari segala
sesuatu adalah angka. Karena benda dengan benda yang lain di batasi oleh angka,
dan kita menentukan segala sesuatu dengan batas, bentuk, dan angka dalam
pengertian sesuatu yang sama. Dunia angka adalah dunia kepastian, dan dunia
yang erat hubungannya dengan dunia bentuk. Ilmu angka dan ilmu bentuk adalah
satu-satunya ilmu pasti (pure mathematics).[6]
Dalam ilmu kalam dan teologi zaman
pertengahan pikiran secara pythagoras sangat berpengaruh sehingga pembuktian
terhadap Tuhanpun didasarkan kepada logikadan ilmu pasti. Cara berpikir demikian
itu berdasarkan ilmu ukur atau ilmu pastiyang tidak mungkin kebenaranya dalam
kehidupan nyata. Kata-kata pythagoras, bahwa : “all things are number”, tampak seolah-olah nonsense dan omong kosong
belaka, akan tetapi justru ajaran itulah yang menjadi segala pokok ilmu
hakikat, ilmu pasti, teology, dan tasawuf.
Dari pemaparan diatas dapat dilihat
kecakapan pythagoras dalam ilmu matematika yang mempengaruhi pemikiran
filsafatnya. Sehingga segala keadaan ia lihat dari angka-angka. Angka adalah
asal dari segalanya dan macam perhubungan
dapat dilihat dari angka.
Dengan mengerti angka menurut
pythagoras kita dapat mengerti kenyataan. Jadi bilangan itu menjadi prinsip
pengertian. Dalam pandangan pythagoras, pengertian itu adalah suatu bagian yang
tidak terpisahkan dari penyucian jiwa. Dengan demikian, pikiran dan perbuatan,
tidak di pisah-pisahkan.[7]
Pengetahuan matematika tampil dengan
sifatnya yang pasti, eksak, dan bisa di terapkan pada dunia nyata, selain itu
pengetahuan tadi di peroleh lewat pemikiran murni, tanpa melakukan observasi.
Akibatnya, matematika dianggap mewakali ideal, yang karena itu pengetahuan
empiris sehari-hari dinilai rendah. Berdasarkan matematika, muncul anggapan
bahwa pikiran lebih utama daripada indera, dan intuisi (ilham) lebih unggul
daripada obsevasi.
[4] . Dr. A. Sudiarja, S.
J. dkk. Karya lengkap driyarkara (esai-esai pemikir yang terlibat penuh dalam
perjuangan bangsanya. ( jakarta: PT gramedia pustaka indah, 2006. H. 1093
0 komentar:
Posting Komentar