Selasa, 11 Oktober 2011

BAB 2
Identeitas Nasional dan Globalisasi

Bab ini diambil dari fenomena global demokrasi yang menjadikan dunia  seperti perkampungan (global villge), dari fenomena inilah bab ini akan membahas tentang identitas nasional dengan globaliasi: pengertian, unsur-unsur pembentuk identitas, globalisasi, dan multukularisme. Stelah mempelajari semua ini kita diharapkan dapat memahami: hakikat dan dimensi identitas nasional,unsur-unsur pembentukan identitas nasional, keberadaan pancasila sebagai nilai bersama dalam kehidupan,kebangsaan, dan kenegaraan, pentingnya revitalisasi pancasila dalam konteks perubahan sosial politik indonesi modern, konsep dasar globalisasi dan ketahanan nasional, dan terakhir kita dapat memahami konsep dasar multukularisme dan penerapannya dalam penguatan nasionalisme dan arus globalisasi.
ü   Hakikat dan Dimensi Identitas Nasional
Identitas idalah cirri khas yang dimiliki oleh bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Kekhasan tersebut sering dikaitkan dengan nama “identitas nasional”. Tapi proses pembentukan identitas tak Cuma berjalan satu kali tapi sesuatu yang terus berkembang dan konstektual mengikuti perubahan zaman.identitas nasional juga mengharapkan bangsa ini menjadi bangsa yang kritis terhadap identitas nasionalnya sendiri.
Berikut Beberapa unsur yang terkandung dalam identtitas nasional:
  1. Pola perilaku
Suatu penggambaran perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-sehari seperti adat istiadat dan budaya yang terjadi di suatu daerah.
  1. Lambang-lambang
Suatu pebnggambaran tujuan dan fungsi sebuah negeri yang biasanya dinyatakan dalam undang-undang, misalnya bendara, bahasa dan lagu kebangsaan.
  1. Alat-alat perlengkapan
Suata alata yang digunakan untuk mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan, dan tekhnologi, misalnya adalah bangunan candi, masjis, gereja, pakaian adat, tekhnologi bercocok tanam dan tekhnologi seperti kapal laut, pesawat terbang, dan lainnya.
  1. Tujuan  yang ingin dicapai
              tujuan bangsa indonesia yang ingin dicapai adalah kecerdasan dan kesejahtraan bersama     yang dinamis dan tidak tetap yang telah tertara dalam pembukaan UUD 1945.
ü    Unsur-unsur Pembentuk Identitas NasionalIndonesia adalah bangsa yang majemuk yang kemajemukkannya dapata dilihat dari:
  • Sejarah
ü  Sejarah kejayaan ndonesia sebelum menjadi sebuah negara dulu indonesi
a memiliki dua kerajaan nusantara yang gemilang yakni kerajaan sriwijaya dan majapahit,kebesaran dua kerajaan nusantara masih membekhas di bangsa indonesia hingga penjajah pun datang menjajah indonesia tapi indonesia mempunyai  semangat juang untuk mengusir penjajah, kemudian menjadi salah satu unsur pembentukan identitas nasional indonesia.
  • Kebudayaan
Bagian kebudayaan yang menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional ada tiga macam pertama, akal budi seperti sikap ramah tamah terhadap sesama. Kedua, peradaban seperti nilai-nilai kebersamaan yang terdapat dalam dasar negara pancasila.ketiga pengetahuan yang mana pada masa lalu indonesia pernah membuat kapal pinisi hingga oindonesia dikenal sebagai negara maritim. Itu semua menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional yang tidak dimiliki oleh bagsa lain.
  •  Suku bangsa
Perbedaan suku, bahasa, budaya,dan ribuan kepulauan sehingga menjadikan indoesia memiliki kemajemukan yang ilmiah dan kemajemukan itu pun menjadi tambahan salah satu unsur pembentuk identitas nasional.
  • Agama
Kemajemukan alamiah indonesia juga dapat dilihat dari keaneragaman agama dan keyakinan tetapi itu semua juga merupakan rahmat yang harus tetpa di jaga dandi pelihara , baik sencara mayoritas atau minoritas.
  • Bahasa
Salah satu unsur pembentuk identitas nasional yang sangat penting adalah bahasa walaupun indonesia memiliki beragam bahasa yang berasal dari berbagai daerah.tapi setelah peristiwa sumpah pemuda pada tahun 1928 indonesia telah memiliki bahasa persatuan yakni bahasa indonesia (bahasa yang digunakan bangsa melayu) bahasa indonesia juga menjadi alat komunikasi antar daerah.
ü  Pancasila: Nilai Bersama dalam Kehidupan Kebangsaan dan Kenegaraan
Sebuah  bangsa yang hidup itu tidak lepas dari  tradisi dan pengaruh bangsa lain dengan ini pula sebuah ban1gsa itu disebut sebagai bangsa yang besar dengan kelenturan budaya yang bisa menampung unsur-unsur budaya dari luar sehingga menambah nilai–nilai lokal yang dimiliki. Mengadopsi sistem nilai nilai demokrasi dari luar harus dilakukan dengan cara yang cerdas, kritis dan bijaksana¸karena tanpa adanya kemampuan bersadaptasi dengan bangsa lain suatu bangsa itu disebut sebagai bangsa yang kering akan identitas nasional tapi sebaliknya jiak suatu bangsa yang terlalu banyak mengadobsi unsur-unsur dari bangsa lain itu menjadikan bangsa yang tidak bisa menjadi diri sendiri.
Pancasila adalah capaian demokrasi paling penting yang dihasilkan oleh para pendiri bangsa (founding father) indonesia, karena pancasila adalah bingkai kemajemukan banga indonesia dan juga sebagai sebagai simbol persatuan dan kesatuan dimana pertemuan nilai-nilai (shared value) dan pandangan ideologi (shared ideas) yang terpaut dalam sebuah yang terpaut dalam sebuah titik landasan bersama (common platform) dalam kehidupan sebagai sebuah bangsa. Kemajemukan pancasila juga bisa dilihat pada sila-sila yang terkandung didalamnya yang meewakili beragam pandangan dan kelompok dominan di indonesia pada permulaan abad ke-20, Indonesia adalah wilayah yang terbuka bagi pertemuan beragam budaya dan aneka pandangan ideolodi dunia dan juga kawasan yang subur bagi pertumbuhan beragam aliran pemikr da pergerakan nasional dengan basis ideologi yang beraneka ragam seperti: nasionalisme, sosialisme, liberalisme, islamisme, humanisme, dan sebagainya. Indonesia juga mempunyai beragam tradisi yang tidak dimiliki oleh kawasan lain.
Pada tanggal 1 juni 1945 indonesia dikenalkan pertama kali suatu konsep pancasila dalam persidangan BPUPKI (badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan indonesia) oleh seorang pemimpin pergerakan nasional, Ir. Soekarno. Dia memberikan pandangan bahwa pancasila adalah suatu wadah untuk beragam aliran pemikiran dan kelompok pergerakan nasioanal pada waktyu itu. Memang tidak terlalu memuaskan seratus persen tapi setidaknya pancasila dapat menampung keinginan banyak pihak, Pancasila juga merupakan pandangan hidup indonesia yang terbuka dan bersifat dinamis. Sifat tersebut dapat dilihat pada semangat keutuhanan (sila pertama), kemanusiaan, keadilan, dan keadaban (sila kedua), dan keadilan sosial, (sila ketiga) dan sekaligus keindonesian (persatuan indonesia) dan semangat gotong royong (sila keempat).
Patut di sayangkan pada masa orde baru pancasila telah dijadikan alat untuk membungkam suara kedaulatan rakyat dengan nama pembangunan nasioanal dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila juga telah terudiksi dan di kebiri oleh para penguasa orde baru. Tindakan-tindakan para penguasa orde baru sangat bertentangan sekali dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila yang tertuang dalam eka prasetya pancakarsa. Reprisef, korupsi, kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan hukum di kalangan pejabat pemerintahan adalah tindakan yang selama ini meraka lakukan dan tindakan itu sekaligus menjadikan bukti bahwa tindakan mereka yang sangat menyimpang nilai luhur pancasila.
Pancasila seharusnya ditempatkan secara terhormat dalam kazhanah kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa indonesia karena pancasial adalah karya luhur anak bangsa. Bukannya dijadioakn sebagai alat untuk mencari kekuasaan. Pancasila tiidak bisda tergantikan oleh pandangan-pandangan manapun yang berakibat buruk bagi keutuhan indonesia sebagia sebuah bangsa dan negara kesatuan republik nindonesia.
ü  Revitalisasi Pancasila
Gelombang demokrasi yang melanda indonesia bersamaan dengan krisis moneter, ekonomi, dan politik sejak 1997, pernyataan azyumardi azra membuat pancasila seolah kehilangan relevansi. Pertama,m pancasila terlanjur tercemar karena klebijakan rezim  soeharto yang menggunakan pancasila sebagai pertahanan atas kekuasaanya. Kedua, liberalisme politik dengan penghapusan ketentuan yang ditetapkan presiden b.j. habibie tentang pancasila bahwa pancasila merupakan satu-satunya asas setiap organisasi. Akibatnya pancasila tidak lagi menjadi common platfom dalam kehidupan politik. Ketiga, desentralisasi dan otonomisasi daerah yang mendorong penguatan sentimen kedaerahan.
Perlunya revitalisasi pancasila karena didasari keyakinan bahwa pancasila merupakan simpul nasional yang paling tepat bagi indonesia yang majemuk. Pancasila telah terbukti sbagai common platfrom ideologi negara bangsa indonesia yang paling feasible dan sebab lebih veable bagi kehidupan bangsa hari ini dan yang akan datang.
Rehabilitasi dan rejuvansi pancasial diperluakan keberanian moral seorang pemimpin nasioanal. Dari pemimpin masa soeharto sampai masa kepemimpinan susilo bambang yudhoyono belum satupun ada pemimpin yang bisa membawa pancasila kedalam wacana dan kesadaran politik. Jika para orang elite dan pemimpin peduli terhadap integrasi negara bangsa indonesia kini lah waktunya.
ü  Globalisasi dan Ketahanan Nasional
1.    Hakekat Globalisasi
Globalisasi secara umum diartikan sebagai perubahan sosial dalam hal keterkaitannya masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat tekhnologi modern. Istilah globalisasi dapat derapkan di berbagai konteks sosial, budaya, ekonomi, dan sebagainya. Memahami apa itu globalisasi sangatlah penting dan merupakan suatu kebutuhan.
Globalisasi sering dihubungkan dengan 1) internasionalisme yakni, hubungan antar negara, 2) liberalisme yakni, hubungan ekonomi 3), universalisasi, yakni gaya hidup meliputi pakaian, makanan, dan kendaraan. 4), westernisasi atau amerikanisasi, yakni budaya barat. 5), de-teritorialisasi, yakni perubahan geografis meliputi perbatasan, tempat dan jarak.
a.            Beberapa fungsi globalisasi;
1.           globalisasi sebagai transformasi kondisi spasial-temporal kehidupan.
2.           globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang.
3.           Globalisasi sebagai trasformasi modus tindakan  dan praktik.
2. Ketahanan Nasional
Ketahanan yang dimaksud adalah sikap berani mengahadapi segala tantangan , ancaman, hambatan, serta gangguan baik dari luar maupu dalam negeri. Tantangan yang dimasud adlah tantangan dalam bidang:

*      Bidang politik
a)    Demokrasi menjadi sistem politik di indonesia yang berintikan kebebasan mengemukakan pendapat.
b)    Politik luar negeri yang bebas aktif.
c)    Melaksanakan sistem pemerintahan yag baik (good govemance) dengan prinsip partisipasi, trasparasi, rule of law, responsif, serta efektif dan efesien.


*      Bidang ekonomi
a)    Menjaga kestabilan ekonomi makro dengan mestabilkan nilai tukar rupiah dan suku bunga.
b)    Menyediakan lembaga-lembaga ekonomi yang modern (perbankan, pasdar modal dan lain-lain).
c)    Mengekplositasikan sumber daya alam secara pro posional.
*      Bidang sosial-budaya demokratisasipendidikan.
a)    Meningatkan sumber daya manusia, yang kompetensi dan komitmen melalui
b)    Penguasaan ilmu dan teknologi serta mengaplikasikan nya dala kehidupan masyarakat.
c)    Menyusun kode etik profesi yang sesuai dengan karakter dan budaya bangsa

ü    Multukularisme : Antara Nasionalisme Dan Globalisasi
1.         Pengeetian Multikultularisme

Kata multikularisme pertama kali digunakan oleh negara kanada pada tahun 1950-an untuk menggambarkan masyarak kanada yang multikultularisme dan masyarakat yang multilingual. Bagi masyarakat multukultularisme perbedaan merupakan sebuah kesempatan untuk memanifestasiakan hakikat sosial manusia dengan dialog dan komunikasi, merak memiliki karakter sebagai masyarakat toleran.untuk menjaga jarak sosial tetap kondusif para masyarakat multikultularisme memerlukan komunikasi, jalinan dan toleransi yang kreatif.
2.         Multikultularisme di antara Nasionalisme dan Globalisasi
Beberapa tahap yang memicu perkembangan nasionalisme indonesia:
Tahap pertama, tumbuhnya perasaan kebangsaan dan persamaan nasib yang diikuti dengan perlawanan terhadap para penjajah baik sebelum maupun sesudah proklamasi kemerdekaan. Tahap kedua, bentuk nasionalisme indonesia kelanjutan dari semangat revolusiaoner pada masa perjuangan kemerdekaan, dengan peran pemimpin nasional yng lebih besar. Tahap ketiga, nasionalisme persatuan dan kesatuan. Tahap keempat, nasionalisme kosmopolitan. 
Untuk membangun dan mewujudkan indonesia menjadi multikultularisme dibutuhkan beberapa upaya diantaranya: konsep multikultularisme  harus tersebar kepada semua lapisan msyarakat itu[u tidak cukup tanpa adanya minat masyarakat untuk menjadikan pedoman konsep tersebut.dan adanya kesamaan anatara konsep multijkultularisme denagn makna multikultularisme.
Hubungan pancasila dengan multikultularisme menghasilakan 5 hal yang penting untuk diketahui:  pertama, multikultularisme adalah pandangan kebudayaan yang berorientasi praktis, yang menekankan perwujudan ide menjadi tindakan. Kedua, multikultularisme harus menjadi grand strategy ke masa depan, khususnya dalam pendidikan nasional yang menekankan learning by doing or practicing , dan tidak lagi semata-mata kognitif. Ketiga, memosisikan multikultularisme sebagai perwujudan pancasila. Keempat, memosiisikan pancasila sebagai cita-cita, maka persoalan metodologis tidak akan mempersulit posisi pancasial.
Dengan demikian, konsep multikultularisme sangat lah relevan bagi masyarakat indonesia untuk menciptakan masyarakat madani di indonesia dan didukung juga oleh kemajemukan bangsa indonesia yang menjadi modal utama bagi pengembangam model masyarakat multikultularisme indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar