Kamis, 29 September 2011

Percaya kepada Malaikat

A. Pendahuluan
            Keberadaan Malaikat, Jin, Iblis dan Setan memang tidak tampak oleh panca indra, tapi ada sebagian dari kita diberi panca indra yang lebih oleh Allah untuk melihat mereka, seperti para Nabi dan sahabat atau mungkin sekarang ini ada sebagian dari kita bisa melihat mereka. Quraish syihab mengatakan “Jauh sebelum manusia mengenal agama-agama besar, bahkan sejak awal sejarah kemanusiaan, kepercayaan tentang makhluk halus itu telah ada.”[1]
            Patut disayangkan ada diantara kita tidak mempercayai akan adanya mereka padahal mempercayai akan adanya Malaiakat merupakan bagian Rukun Iman. Tentu ini menjadi pertanyaan apakah benar meraka itu ada ? Dan apa alasan mereka yang tidak percaya akan adanya mereka ?.
B. Percaya Akan Keberadaan Malaikat
            Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk. Manusia yang berasal dari tanah dan memiliki wujud yang indah. Disamping Allah menciptakan manusia, Allah juga menciptakan makhluk yang lain, baik itu nampak oleh panca indra maupun tidak. Yang termasuk salah satu kategori iman yang disampikan oleh Nabi Muhammad Saw. adalah beriman kepada yang ghaib.[2] Yang dimaksud hal ghaib disini adalah Malaikat, Jin, Setan, dan sebagainya.
Percaya pada Malaikat merupakan salah satu dari pokok ajaran Islam, kepercayaan ini dinilai oleh ulama sebagai salah satu rukun iman. Bukan saja tidak sempurna iman seseorang, melainkan juga tidak sah iman seorang muslim apabila ia tidak percaya adanya malaikat dengan sifat-sifat yang dijelaskan oleh agama.[3] Al-Qur’an juga berulang-ulang menegaskan kemutlakan kepercayaan ini sebagai contoh firman Allah : “Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhanya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para Rasul-Nya.” (QS. al-Baqarah :285)
Al-Baihaqi mengatakan di dalam Syu’abul Iman (cabang-cabang keimanan), “Beriman kepada malaikat mengandung beberapa makna. Pertama, membenarkan keberadaannya, kedua, menempatkan posisinya, yaknni menetapkan bahwa mereka adlah hamba-hamba allah dan termasuk makhluk-makhluk-Nya seperti halnya manusia dan jin. Ketiga, mengakui bahwa diantara mereka ada yang merupakan utusan Allah yang diutus-Nya kepada manusia yang dikehendaki-Nya , dan terkandung diutus pula kepada sesama mereka sendiri.[4]
C. Perwujudan Malaikat
Kata malak terambil dari khat arab yakni la’aka yang berarti menyampaikan sesuatu. Malak/malaikat adalah makhluk yang menyampaikan sesuatu dari Allah Swt. Kalau dari segi kebahasan memberikan pengertian seperti itu. Banyak ulama berpendapat bahwa malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan oleh Allah dari cahaya yang dapat berbentuk dalam aneka bentuk, taat mematuhi perintah Allah, dan sedikit pun tidak pernah membangkang.[5]
Rasulullah saw. bersabda, “Malaiakat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifati kepada kalian.” (Diriwayatkan oleh Muslim dari ‘Aisyah)
Terciptanya malaikat dari cahaya masih belum jelas, karena didalam al-Qur’an pun tak ada penjelasan kalau malaikat itu terwujud dari cahaya beda dengan jin dan setan yang jelas di dalam al-Qur’an terwujud dari bara api yang menyala. Muhammad Abduh, ketika menafsirkan al-Qur’an yakni surah al-Infithar ayat 10-11, menegaskan: “Malaikat adalah makhluk-makhluk ghaib yang tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi harus dipercayai wujudnya”.[6]
Malaikat tidak terbagi atas golongan wanita atau laki-laki, mereka juga tidak mempunya nafsu seperti yang dimiliki oleh manusia dan jin, tidak mempunya nafsu makan, minum atau apalagi nafsu sex karena dalam kehidupan mereka tidak ada masalah sex. Antara malaikat, manusia dan jin memliki kesamaan yakni sama-sama terdiri atas ruh dan jasad. Perbedaan antara ketiga terdapat di jasad masing-masing dimana manusia terwujud dari tanah, jin dari api dan malaikat dari cahaya, dan satu lagi yang perbedaan yang dimiliki malaikat yakni tidak memliki nafsu.
Wujud para malaikat telah dijabarkan didalam Al-Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. al-Faathir :1)\”
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Yaitu wujud asli malaikat Jibril .
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.[7]
Pola fikir malaikat sangat bersih dan murni, sangat tajam dalam membedakan mana yang harama, mana yang makruh, mana yang mubah, mana yang sunnat dan amna yang halal. Perbedaan yang hanya sebiji zarah tampak oleh mereka, kalau tidak demikian bagaimana para malaikat itu dapat melaksanakan tugasnya mengawasi dan mencatat tingkah laku manusia.[8]
D. Jumlah Malaikat
            Malaikat Ilahi sungguh banyak, Allah menciptakannya dari cahaya dan meniupkan kedalamnya , lalu dia berfirman, “Jadilah setiap seribu dari kalian dua ribu!”, sesungguhnya dari malaikat itu ada yang berbentuk yang lebih kecil dari lalat, dan tidak ada sesuatu pun yang melebihi jumlah malaikat.(diriwayatkan oleh Al-Bazzar, Abu Asy-Syaikh, dan Ibn Mundah dalam kitab Ar-Radd ‘Ala Al-Jahmiyyah, dari Ibn Amru),[9] dan hadis sahih  yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Neraka jahanam pada hari kiamat memiliki tujuh puluh ribu kendali, setiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat” (HR.Muslim)
Sedangkan imam bukhari meriwayatkan, ketika nabi muhammad bertanya kepada malaikat jibril tentang Bait al-Ma’mur, malaikat agung itu menjelaskan bahwa:
هَذَااْلبَيْتُ اْلمَعْمُوْرُ يُصَلِّى فِيْهِ كُلَّ يَوْمٍ  سَبْعُوْنَ اَلْفَ مَلَكٍ لاَيَعُوْدُوْنَ ِالَيْهِ آخِرِِمَا عَلَيْهِمْ. روه البخارى
“ini adalah al-bait al-ma’mur. Setiap hari, tujuh puluh ribu malaikat shalat disana dan yang telah shalat tidak lagi kembali” (HR. Imam Bukhari).
            Dalam dua hadis diatas dijelaskan bahwa jumlah malaikat menyapai ribuan, kata tujuh diatas janganlah dipahami sebagai angka dibawah delapan dan diatas enam karena tujuh dapat berarti banyak tidak terhitung, paling tidak hadis diats dapat menggambarkan banyaknya jumlah malaikat, yang tidak dapat dihitung kecuali Allah Swt. [10]
E. Macam-Macam Malaikat dan Tugasnya
            Dalam al-Qur’an, Allah Swt. Mengisyaratkan macam-macam malaikat, aneka kedudukannya, serta fungsi-fungsinya. Dalam surat al-Mursalat ayat 1-7. Disana allah bersumpah : “Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan malaikat-malaikat yang terbang dengan kencangnya, dan malaikat-malaikat-malaikat yang menyebarkan rahmat (Tuhan) dengan seluas-luasnya, serta malaikat-malaikat yang membedakan antara yang haq dan batil dengan sejelas-sjelasnya, dan malaikat-malaikat yang menyampaikan wahyu dalam rangka menolak dalil atau memberi peringatan.” Demikian enam ayat yang berturut-turut menjelaskan lima kelompok malaikat dengan fungsi dan tugas yang berbeda-beda.
            Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur'an dan hadits. Nama (panggilan) berserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:
Jibril - Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul. Mikail - Membagi rezeki kepada seluruh makhluk. Israfil - Meniup sangkakala (terompet) pada hari kiamat. Munkar dan Nakir - Memeriksa amal manusia di alam barzakh. Raqib dan 'Atid - MEncatat amal manusia di dunia.[rujukan?] Izrail - Mencabut nyawa seluruh makhluk. Ridwan - Menjaga pintu syurga. Malik - Pemimpin Malaikat Zabaniah dan penjaga neraka. Zabaniah - 19 malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.[2] Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.[3] Harut dan Marut - Dua Malaikat yang turun di negeri Babil. Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadhan. Hafazhah (Para Penjaga):  Kiraman Katibin - Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia. Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu memelihara/ menjaga manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti. Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk menetapkan rejeki, keberuntungan, ajal dan lainnya pada 4 bulan kehamilan. Jundallah - Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan. Ad-Dam'u - Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia. An-Nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk disinggasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga. Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi beserTa isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala. Ar-Ra'd - Malaikat pengatur awan dan hujan. Malaikat Berbadan Api dan Salju - Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir. Penjaga Matahari - Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju. Malaikat Rahmat - Penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab. Malaikat `Adzab - Pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat. Pembeda Haq dan Bathil - Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin. Penentram Hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut. Penjaga 7 Pintu Langit - 7 malaikat yang menjaga 7 pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Pemberi Salam Ahli Surga - Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga. Pemohon Ampunan Orang Beriman - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman. Pemohon Ampunan Manusia di Bumi - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.[11]
F. Penutup
Dari pembahasan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwasannya manusia, malaikat, jin setan, dan iblis mempunyai kesamaan yakni sama-sama terdiri dari ruh dan jasad, perbedaanya hanya terletak dari asal mula jasad masing-masing. Dan malaikat juga merupakan makhluk Allah Swt. Jumlah malaikat itu tidak hanya satu ada banyak bahkan puluhan ribu malaikat dijagad raya ini yang tak terhitung jumlahnya dan mempunyai tugas yang berbeda-beda. Intinya  malaikat itu benar-benar ada dan kita selaku umat yang beragama islam dimana  mengimani malaikata adalah bagian dari rukun iman.
Daftar Pustaka
Al-Asyqar, Umar Sulaiman. Alam Jin dan Setan, Terjemahan JA’far Shidiq Maulana, Jakarta: A.H Press. 2003
As-Suyuthi, Imam Jalaludin. Menjelajahi Alam  Malaikat.  Jakarta: Pustaka Hidayah. 2003
Azzaino, H.S Zuardin. Peperangan Ghaibiah ILahiyah. Jakarta:  Pustaka al-Hidayah. 1990
Shihab, M. Quraish. Jin, Iblis, Setan dan Malaikat Yang Tersembunyi. Jakarta: Lentera Hati, cet. II, 2002
  Wales,, jimmy,malaikat. Diakses pada tanggal 29 Desember 2010 dari http //Malaikat - Wikipedia bahasa Indonesia







1. M. Qurais Shihab. Jin, Iblis, setan dan Malaikat yang Tersembunyi. ( Jakarta: Lentera hati. 2002). h. 15
       2. Umar Sulaiman Al Asyqar. Alam Jin dan Setan. ( Jakarta: A.H Ba’adillah Press.2003 ). h. 13
3. M. Qurais Shihab. op.cit. h. 318
       4. Imam Jalaludin As-Suyuthi. Menjelajahi Alam  Malaikat. ( Jakarta: Pustaka Hidayah. 2003). h. 21-20
       5. M. Qurais Shihab. op.cit. h. 318
       6.  ibid. h. 321
        7.http //Malaikat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm, tgl. 29 Desember 2010, pukul. 09.30 Wib.
      8. HS. Zuardin Azzaino. Peperangan Ghaibiah Ilahiah (Manusia, Jin, dan Malaikat). (Jakarta: Pustaka Al-Hidayah. 1990). h. 57
      9. Imam  Jalaludin as-suyuthi. op.cit. h. 21
      10. M. Qurais Shihab. op.cit. h. 327
11.http //Malaikat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm, tgl. 29 Desember 2010, pukul. 09.30 Wib

0 komentar:

Posting Komentar